Wikipedia

Hasil penelusuran

2013/01/23

Kumpulan Puisi Elok: Ayahku, Ibuku

Kumpulan Puisi Elok: Ayahku, Ibuku: Tangisanku tiada henti Air mata tak habis mengenangi Mengingat sebuah gambar diri Saat tubuh mungil masih Ku miliki Ketika Ibuku membe...

Ayahku, Ibuku

Tangisanku tiada henti
Air mata tak habis mengenangi
Mengingat sebuah gambar diri
Saat tubuh mungil masih Ku miliki

Ketika Ibuku memberi rasa sayang
Dan Ayahku menggali cinta bersih
Diangkatnya diriku dalam senang
Ditimangnya diriku dengan kasih

Tangisanku kembali basahi pipi
Hidupkan ingatan memori
Jelaskan kata-kata penuh arti
Menyamarkan sedihku di hati

Ibuku adalah pelita pusaka hati
Ayahku adalah harta sangat berarti

Besarkan Aku penuh kasih jiwa
Relakan Aku untuk jadi dewasa
Berikan Aku segenap raga mereka
Menunjukkan Aku kepada dunia
Mengajarkan Aku untuk kuat perkasa
Membanggakan Aku dengan sejuta cara
Menyadarkan Aku akan salah yang ada
Membawakan Aku seluruh cerita cinta


By  Elok Dwi Gusvita Sari
For my Lovely Parents

2013/01/22

Angsa Menawan

Ada angsa di danau warna
Berada di angkasa satu kisahnya
Menyapa setiap jiwa di dunia
Membahana menuai lagu cinta

Seekor angsa pernah menyapa
Bermahkota rasa yang setia
Bergelar kasih yang buta
Bertelur cinta untuk Ku terima
Bergetar Ketulusannya Ku rasa
Menjalar pikiranku di kepala
Tersadar Aku tak punya cinta
Terpapar sang angsa dengan luka

Ya mungkin Aku bodoh
Ternyata Aku juga bisa kejam
semakin membuat laranya heboh
Merata Aku buka duka tajam

Kini, penyesalanku telah datang
Sang angsa mulai sekarat perlahan
Dapatkah Aku selamatkan ?
Sempatkah Aku bawakan sayang ?




By. Elok Dwi Gusvita Sari
Based on My True Story
(Sebuah Maaf untuk seseorang, Tertuang dalam karya benderang......)







2013/01/21

YOU

Dear my heart thief
I did not expect to come
Came to your belief

Carve out a beautiful relief
I don't want it to be have done
Your shadow like a million light 
I'm not going to leave
I'm always here to give

I realized it would be wrong
With You I am strong
You got me running so long
You make me flying like a superior



By. Elok Dwi Gusvita Sari

LOVE

The boat glides paper, I see
bring a message of love
The words of a happy
Bring lots of love
Taking the long road
Through a million dreams
And that's the truth
that's what they call Love

I never go anywhere
I'm always in your heart

Do not look for me everywhere
You are still my champion wizard
 
I got love for you to relive

Without You I can not live
I could not believe
If there's no You in my gift




By Elok Dwi Gusvita Sari
(Poem, English) :)
 

Sangkar Hati

Cahaya lembut menerangi
Malam berkabut mengelilingi
Aku bertanya pada diri sendiri
Kenapa ada derita berdiri
Tenggelam Aku ketika menyebrangi
Menyulam denyut nadi menyendiri
Bagaimana Aku bisa berlari
Cinta di hati tidak mungkin pergi

Sudah Ku coba mengakhiri
Sudah Ku buka hati ini
Telah lama Aku ikhlaskan diri
Telah sempurna sembunyikan hati
Lelah Ku rasa untuk bermelodi
Lelah Ku baca kata tak ada arti
Bernada hatiku di sini menanti
Meronta di dalam sangkar duri



by. Elok Dwi Gusvita Sari



 

2013/01/20

Mimpi, Impian

Aku punya sebuah mimpi
Terpikir akan Ku hampiri
Ya, mungkin saja bisa jadi
Terukir setinggi mentari
Ya, tapi itu terasa sepi
Tersingkir semua oleh jemari
Hanya sedikit menepi
Mencari cinta yang hakiki

Mimpi itu mustahil terbentuk
Tanpa rasa untuk percaya
Mimpi tak berhasil terketuk
Tanpa ada sebuah cinta
Aku bukan seorang putri
Aku  tak secantik bidadari
Aku tak selembut sutera
Aku tak seindah mutiara

Tapi setiaku sekuat baja
Rasaku sedalam samudera
Tulus hatiku terimalah saja
Inilah cintaku yang tanpa perkara
Elok kan Kamu rasa bersahaja
Akan Ku hilangkan lara
Denganku akan ada bahagia saja



Oleh : Elok Dwi Gusvita Sari
:)
:)



Kenangan atau Genangan ohh Jakarta

Mataku sayu melihat ini
Hatiku pilu meraba ini
Kakiku layu menjejak ini
Kau tahu kenapa begini ?
Kau akankah mengerti ?
Aku melihat kota ini
Jakartaku bersedih hati
Jakartaku seakan tertancap belati

Hujan mengguyur tanpa jeda
Awan membujur siap menerpa
Seakan tempur yang tak reda
Tak kunjung mentari menyapa

Kotaku yang indah tempat kenangan
Kotaku yang ramah tempat nyanyian
Kini jadi punah karena genangan
Berdiri payah hilang kegagahan

Sudahkah kalian mengerti ?
Musibah ini datang silih berganti
Melodi ini terdengar perih di hati
Tak tega hati Aku berlari
Tak rasa lagi Aku bernyanyi
Kalimat ini, ukiran ini Ku sudahi
Cukup saja sampai di sini
Karena tangisku tak mampu Ku akhiri




By Elok Dwi Gusvita Sari
Tanda Prihatinku untuk JAKARTA
Pray For JAKARTA





Jakarta Lagi

Jakarta lagi, Jakarta kembali
Kembali banjir mendatangi
Kembali banjir menjejaki
Mengalir air tidak ada henti
Berakhir air mengenangi
Mengukir syair penuh tragedi
Membuat hati tersayat mati
Membuat nyali penuh emosi

Kawanku bersabarlah
Sahabatku bertegarlah
Jakartaku tersenyumlah
Mungkin ini hanya musibah
Jadikanlah tetap tabah
Mungkin ini sebuah anugerah
Menjadikan suatu hikmah
Agar kita lebih baik berubah

Jakarta lagi..
Jakarta lagi..

Aku pun tak pernah mengerti..
Bencana selalu menghujani..

Bahagiakan Waktu

Hidup selalu penuh cinta
Hidup penuh dengan pemuja
Pemilik tampan dan cantik jelita
Ada yang datang tiba-tiba
Ada juga yang pergi begitu saja
Kita tak tau kapan mentari menyapa
Kita tak tau kapan berubah senja
Siapkah kita dengan apa yang nyata ?

Aku punya satu cerita
Mulai ku kisahkan dengan ceria
Walaupun ada setumpuk duka
Atau segumpal perih luka
Tetap akan Ku bawa bahagia
Meskipun Ku tutup lara
Mau Aku apakan juga
Akan tetap sama saja

Jika untuk bangkit itu susah
Akan segera Aku buat mudah
Jika untuk berdiri itu sulit
Akan cepat Ku sembuhkan sakit

Semua butuh keyakinan
Semua waktu yang menggantikan
Tak ada waktu untuk kesedihan
Waktuku berharga untuk kebahagiaan



Elok Dwi Gusvita Sari
Based On My True Story .... :)







Jakarta Kita

Jakarta. . .

Ibukota Indonesia
Medan yang raksasa
Bagian dari negara
Merupakan suatu kecintaan kita
Ia gagah perkasa
Indah selalu senantiasa
Sebuah kota yang tak akan Ku lupa
Dalam Suka maupun duka

Ku dengar kabar yang marak
Tentang Jakarta tercinta
Ku lihat kabar itu terkuak
Ternyata benar Ia merana

Jakarta Kita..
Kota impian bagi tiap manusia
Lumpuh semua..
Termakan air samudra..

Ibukota pertiwi yang sejati
Kini dihadap bencana
Ibukota yang sakti
Hanya musibah yang ada

Ku angkat tangan rapuh ini
Berdoa dengan segenap hati
Tuhan, mohon Engkau Sudahi
Bencana di kota mimpi ini


Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Based On my True Story
(Untuk Kota Tinggalku JAKARTA.....Inspirasi Karena kebanyakan nonton berita . Pray for JAKARTA  )


2013/01/19

Temukan yang Cantik

Ada seseorang yang rupawan
Menjadikan diriku sebagai kawan
Bukan lah seorang bangsawan
Dia pemuda dengan semangat perjuangan
Haru mendengar ceritanya
Sebuah cinta dikisahkan bahagia
Seru sekian kalimat diucapkannya
Dia telah temukan cinta di dalam dunia

Aku bertanya padanya
Siapakah wanita beruntung itu ?
Apa yang membuat kalian satu ?
Bagaimana bisa mengenal cantiknya ?

Lalu, Dia menjawab dengan asik
"Cantik itu bukan wajah menarik"
"Cantik bukan juga karir yang baik"
"Cantik bukan sebuah pesona nyentrik"
"Cantik bukan terlihat pada fisik"
"Kebaikan hati yang membuat cantik"
"Pesona doa yang membuatku melirik"
"Ketulusan hati membuatku terbidik"

Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Based on My True Story
(Dedikasi untuk seorang rekan yang sedang mempersiapkan pernikahan.... Semoga Rumah Tangganya nanti selalu dalam kemuliaan)

Mata Coklat

Berpapas dengannya buatku terbayang
Sesaat Aku tertunduk malu
Sekilas pandanganku tertantang
Tepat pada wajah semanis madu

Ku coba lihat lebih dalam
Tersadar ada gejolak tidak wajar
Ku perhatikan bola mata itu bersemayam
Eloknya mereka semakin terpapar

Bola matanya coklat terang
Melihat ke arahku bersamaan
Hati semakin berdegup kencang
Rasanya Aku jadi tak karuan

Pandangannya hangat dengan senyuman
Lengkap sudah disertai sapaan
Ku berikan tanda indah kenangan
Untuk sepasang matanya yang berdampingan


Original By. Elok Dwi Gusvita Sari
Based On My True Story...
(Ibuku pemilik Mata Coklat yang cantik juga, Terinspirasi dari IBU :) )


Dia Sendiri

Dia orang yang keras dalam usaha
Sudah Dia rasa perih menyiksa
Telah Dia rasa jutaan gagal melanda
Masihkah Kalian belum percaya ?
Apa perlu Dia bawakan bekas luka ?
Jangan tanya lagi kenapa
Semua hanya soal rasa
Dia terbaik untuk dunianya

Tega sekali mereka mencela
Tak bisa mereka merasa hal sama
Tak mengerti mereka deritanya
Terlihat hanya lemah di mukanya
Tersorot cuma lelah di hatinya
Terlibat banyak tokoh cerita
Tapi tak ada yang setia baginya
Mereka ada ketika Dia gagah perkasa

Kini Dia cuma sendiri
Menyembuhkan luka hati
Memulihkan rangkaian jasmani
Tak ada lagi yang boleh menyakiti
Mulai saatnya Dia berdiri
Aku coba untuk menemani
Tapi tak sempurna hati ini
kembali lagi Ilahi yang mengerti



By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based On True Story)
Sahabatku yang sekarang sedang masa pemulihan. Kata-kata ini khusus ku dedikasikan untukmu. Haru mendengar cerita yang hampir sama.. :)




Munculkan Berani

Mentari berubah redup
Bernyanyi pun Aku tak sanggup
Seakan dunia tak lagi hidup
Aku berlari dengan gugup
Ketika hari menjadi gelap
Ku coba datangi cahaya gemerlap
Berdoa dengan penuh harap
Gagah berani maju menghadap

Apa yang harus Aku takutkan ?
Aku belajar bersama ketekunan
Aku dihajar untuk dapat kesabaran
Aku berkejaran dengan kekuatan
Mungkin Kau berusaha menekan
Aku tidak akan mudah tenggelam
Meskipun Kau mencoba menahan
Aku akan selalu siap melawan

Ini kehidupanku, anugerah Sang Penciptaku
Ini usahaku, doaku, mimpiku
Bukan milikmu, bukan aturanmu
Jadi, tak perlu Kau mengganggu



By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based On My True Story)

Selamat Pagi.. :)


Emosi Diri

Tidak semua lirik terdengar merdu
Tidak semua syair terdengar lugu
Terkadang butuh sebuah lagu
Mengundang melodi dan kata menyatu
Terbayang sebuah rindu
Menendang hati penuh pilu
Tak mau aku banyak merayu
karena sudah tidak lagi perlu

Kata ini rangkaian emosi
Kata ini kumpulan ekspresi
Ku katakan dengan penuh arti
Ku jabarkan dengan penuh sensasi
Aku tak butuh untuk kau hiasi
Dan tidak juga untuk Kau kagumi
Aku hanya ingin Kau hargai
Bagaimana bisa Kau begitu tak peduli ??


Original By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on My True Story)



2013/01/18

Datang lah mereka

Beberapa Mereka datang
Datang untuk menantang
Mungkin aku punya pilihan
Tapi tak mampu Ku ungkapkan
Mungkin ada seseorang
Tapi tak bisa Aku tentukan
Hatiku tinggal serpihan
Masih berjuang Ku kumpulkan

Dan lagi mereka datang
Menawarkan cinta yang terang
Menjanjikan Aku ketenangan
Ingin membawaku ke satu hubungan
Bagiku itu masih samar dan petang
Bertanya entah sampai kapan
Aku akan lama bertahan
Menikmati indahnya kesendirian


Original By Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on my True Story) 

Dia yang Terindah

Sejak dahulu Aku berlari
Berjejak rindu untuk pujaan hati
Tak mungkin untuk Aku berhenti
Tidak juga Ku takut berdiri
Walaupun hanya sendiri
Meskipun tiada arti
Tetap akan Ku nanti
Seorang penjaga hati ini

Aku tahu Dia di sana
Aku yakin Dia setia
Akan Ku bawa dirinya
Menjelajah hidup bahagia
Dia yang Ku dapat dengan susah
Dia yang akan jadi terindah
Usahaku berjuang jerih payah
Doaku membuat tetap tabah

Original By Elok Dwi Gusvita Sari

Pernah Ada, Lalu Tiada

Pernah aku punya rasa
Untuk seorang yang berwibawa
Pernah aku punya cinta
Untuk seorang yang bijaksana
Indah awalnya, Ku rasa..
Setia hatinya, Ku kira..
Entah apa yang membuat Aku cinta
Entah kenapa Aku pun susah lupa

Bukan hati tak mau terbuka
karena lara yang buatku duka
Hanya satu Ku rasa
Tak mau lagi Ku percaya
Mungkin sudah jalannya
Tersakiti karena cinta
Tak ada lagi rasa yang bisa Ku bawa
Hanya ada luka yang masih tersisa

Enggan Aku berlari
Tak mampu aku menghindari
Terhapus cinta yang ku beri
Pada dia yang tak setia hati
Dia yang datang tanpa permisi
Dia yang pergi tanpa kembali
Tapi kini Aku coba berdiri
Kuatkan hati sendiri

Berpegang pada Sang Ilahi
Sepenuhnya Ku serahkan diri


Original by Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on my True Story)

Sendiri

Sayup angin deras hujan
Ku tutup kain menyeka badan
Tak ada nyanyian
Tidak pula ada kawan
Hanya lara yang melawan
Setia berada di kehidupan
Menemani di sepanjang jalan
Rasanya pergi pun enggan

Aku berharap cinta
Bukan untuk putus asa
Aku menghadap rasa
Bukan untuk dapatkan luka
Tapi apa?? apa....
Hanya sendiri di sini dan di sana
Tiada kasih yang setia
Tiada bersih cinta yang bisa ku bawa



Original by. Elok Dwi Gusvita Sari
(Puisi ini terinspirasi dari seorang sahabat hebat yang bercerita, seorang sahabatku dengan profesi Tentara. Seorang Prajurit pun punya sejuta rasa, keras kelihatannya, tapi lembut hatinya. Terima Kasih Sahabat... )

Sandiwara Waktu

Mulai lagi terdengar melodi
Mungkinkah aku sabar menanti
Tidaklah sulit untuk aku mengerti
Karena ada kekuatan di hati
Engkau pergi mungkin untuk mencari
Engaku datang mungkin untuk kembali
Entah bagaimana akan ku hampiri

Ku tuliskan kata untuk Kau baca
Berharap hatimu akan terbuka
Ku kisahkan cerita untuk Kau bawa
Berdiam menunggu akankah kita bersama
Ku ucapkan cinta untuk Kau jaga
Bertanya mungkinkah Kau setia
Akhirnya, waktu menjawab semua
Ternyata, Kau pemeran sandiwara dunia


Original by. Elok Dwi Gusvita Sari

Aku Rindu

Aku Rindu..

Angin itu syahdu
Tersamar aliran merdu, oh kelabu..
Ku pandang langit kekar sang pencipta
Ku sentuh cahaya terpancar mengelus dada
Hanya satu ku rasa, oh pilu..
Aku rindu, pada dirimu

Andai ada banyak waktu
untuk meraihmu
Andai ada segenggam canda
untuk mengenalmu
Andai ada sedikit tawa
untuk mengingatmu
Setelah terlepas dirimu
terucap kata "Andaian" saja

Harapku agar kau tahu
Betapa aku merindu
Usahaku agar kau mengerti
Sabarku agar kau bahagia
Jangan tanya kenapa
Jangan salahkan aku juga
Aku hanya manusia pemilik sejuta rasa



Original by Elok Dwi Gusvita Sari :)