Wikipedia
Hasil penelusuran
2013/01/23
Kumpulan Puisi Elok: Ayahku, Ibuku
Kumpulan Puisi Elok: Ayahku, Ibuku: Tangisanku tiada henti Air mata tak habis mengenangi Mengingat sebuah gambar diri Saat tubuh mungil masih Ku miliki Ketika Ibuku membe...
Ayahku, Ibuku
Tangisanku tiada henti
Air mata tak habis mengenangi
Mengingat sebuah gambar diri
Saat tubuh mungil masih Ku miliki
Ketika Ibuku memberi rasa sayang
Dan Ayahku menggali cinta bersih
Diangkatnya diriku dalam senang
Ditimangnya diriku dengan kasih
Tangisanku kembali basahi pipi
Hidupkan ingatan memori
Jelaskan kata-kata penuh arti
Menyamarkan sedihku di hati
Ibuku adalah pelita pusaka hati
Ayahku adalah harta sangat berarti
Besarkan Aku penuh kasih jiwa
Relakan Aku untuk jadi dewasa
Berikan Aku segenap raga mereka
Menunjukkan Aku kepada dunia
Mengajarkan Aku untuk kuat perkasa
Membanggakan Aku dengan sejuta cara
Menyadarkan Aku akan salah yang ada
Membawakan Aku seluruh cerita cinta
By Elok Dwi Gusvita Sari
For my Lovely Parents
Air mata tak habis mengenangi
Mengingat sebuah gambar diri
Saat tubuh mungil masih Ku miliki
Ketika Ibuku memberi rasa sayang
Dan Ayahku menggali cinta bersih
Diangkatnya diriku dalam senang
Ditimangnya diriku dengan kasih
Tangisanku kembali basahi pipi
Hidupkan ingatan memori
Jelaskan kata-kata penuh arti
Menyamarkan sedihku di hati
Ibuku adalah pelita pusaka hati
Ayahku adalah harta sangat berarti
Besarkan Aku penuh kasih jiwa
Relakan Aku untuk jadi dewasa
Berikan Aku segenap raga mereka
Menunjukkan Aku kepada dunia
Mengajarkan Aku untuk kuat perkasa
Membanggakan Aku dengan sejuta cara
Menyadarkan Aku akan salah yang ada
Membawakan Aku seluruh cerita cinta
By Elok Dwi Gusvita Sari
For my Lovely Parents
2013/01/22
Angsa Menawan
Ada angsa di danau warna
Berada di angkasa satu kisahnya
Menyapa setiap jiwa di dunia
Membahana menuai lagu cinta
Seekor angsa pernah menyapa
Bermahkota rasa yang setia
Bergelar kasih yang buta
Bertelur cinta untuk Ku terima
Bergetar Ketulusannya Ku rasa
Menjalar pikiranku di kepala
Tersadar Aku tak punya cinta
Terpapar sang angsa dengan luka
Ya mungkin Aku bodoh
Ternyata Aku juga bisa kejam
semakin membuat laranya heboh
Merata Aku buka duka tajam
Kini, penyesalanku telah datang
Sang angsa mulai sekarat perlahan
Dapatkah Aku selamatkan ?
Sempatkah Aku bawakan sayang ?
By. Elok Dwi Gusvita Sari
Based on My True Story
(Sebuah Maaf untuk seseorang, Tertuang dalam karya benderang......)
Berada di angkasa satu kisahnya
Menyapa setiap jiwa di dunia
Membahana menuai lagu cinta
Seekor angsa pernah menyapa
Bermahkota rasa yang setia
Bergelar kasih yang buta
Bertelur cinta untuk Ku terima
Bergetar Ketulusannya Ku rasa
Menjalar pikiranku di kepala
Tersadar Aku tak punya cinta
Terpapar sang angsa dengan luka
Ya mungkin Aku bodoh
Ternyata Aku juga bisa kejam
semakin membuat laranya heboh
Merata Aku buka duka tajam
Kini, penyesalanku telah datang
Sang angsa mulai sekarat perlahan
Dapatkah Aku selamatkan ?
Sempatkah Aku bawakan sayang ?
By. Elok Dwi Gusvita Sari
Based on My True Story
(Sebuah Maaf untuk seseorang, Tertuang dalam karya benderang......)
2013/01/21
YOU
Dear my heart thief
I did not expect to come
Came to your belief
Carve out a beautiful relief
I don't want it to be have done
Your shadow like a million light
I'm not going to leave
I'm always here to give
I realized it would be wrong
With You I am strong
You got me running so long
You make me flying like a superior
By. Elok Dwi Gusvita Sari
I did not expect to come
Came to your belief
Carve out a beautiful relief
I don't want it to be have done
Your shadow like a million light
I'm not going to leave
I'm always here to give
I realized it would be wrong
With You I am strong
You got me running so long
You make me flying like a superior
By. Elok Dwi Gusvita Sari
LOVE
The boat glides paper, I see
bring a message of love
The words of a happy
Bring lots of love
Taking the long road
Through a million dreams
And that's the truth
that's what they call Love
I never go anywhere
I'm always in your heart
Do not look for me everywhere
You are still my champion wizard
I got love for you to relive
Without You I can not live
I could not believe
If there's no You in my gift
By Elok Dwi Gusvita Sari
(Poem, English) :)
bring a message of love
The words of a happy
Bring lots of love
Taking the long road
Through a million dreams
And that's the truth
that's what they call Love
I never go anywhere
I'm always in your heart
Do not look for me everywhere
You are still my champion wizard
I got love for you to relive
Without You I can not live
I could not believe
If there's no You in my gift
By Elok Dwi Gusvita Sari
(Poem, English) :)
Sangkar Hati
Cahaya lembut menerangi
Malam berkabut mengelilingi
Aku bertanya pada diri sendiri
Kenapa ada derita berdiri
Tenggelam Aku ketika menyebrangi
Menyulam denyut nadi menyendiri
Bagaimana Aku bisa berlari
Cinta di hati tidak mungkin pergi
Sudah Ku coba mengakhiri
Sudah Ku buka hati ini
Telah lama Aku ikhlaskan diri
Telah sempurna sembunyikan hati
Lelah Ku rasa untuk bermelodi
Lelah Ku baca kata tak ada arti
Bernada hatiku di sini menanti
Meronta di dalam sangkar duri
by. Elok Dwi Gusvita Sari
Malam berkabut mengelilingi
Aku bertanya pada diri sendiri
Kenapa ada derita berdiri
Tenggelam Aku ketika menyebrangi
Menyulam denyut nadi menyendiri
Bagaimana Aku bisa berlari
Cinta di hati tidak mungkin pergi
Sudah Ku coba mengakhiri
Sudah Ku buka hati ini
Telah lama Aku ikhlaskan diri
Telah sempurna sembunyikan hati
Lelah Ku rasa untuk bermelodi
Lelah Ku baca kata tak ada arti
Bernada hatiku di sini menanti
Meronta di dalam sangkar duri
by. Elok Dwi Gusvita Sari
2013/01/20
Mimpi, Impian
Aku punya sebuah mimpi
Terpikir akan Ku hampiri
Ya, mungkin saja bisa jadi
Terukir setinggi mentari
Ya, tapi itu terasa sepi
Tersingkir semua oleh jemari
Hanya sedikit menepi
Mencari cinta yang hakiki
Mimpi itu mustahil terbentuk
Tanpa rasa untuk percaya
Mimpi tak berhasil terketuk
Tanpa ada sebuah cinta
Aku bukan seorang putri
Aku tak secantik bidadari
Aku tak selembut sutera
Aku tak seindah mutiara
Tapi setiaku sekuat baja
Rasaku sedalam samudera
Tulus hatiku terimalah saja
Inilah cintaku yang tanpa perkara
Elok kan Kamu rasa bersahaja
Akan Ku hilangkan lara
Denganku akan ada bahagia saja
Oleh : Elok Dwi Gusvita Sari
:)
:)
Terpikir akan Ku hampiri
Ya, mungkin saja bisa jadi
Terukir setinggi mentari
Ya, tapi itu terasa sepi
Tersingkir semua oleh jemari
Hanya sedikit menepi
Mencari cinta yang hakiki
Mimpi itu mustahil terbentuk
Tanpa rasa untuk percaya
Mimpi tak berhasil terketuk
Tanpa ada sebuah cinta
Aku bukan seorang putri
Aku tak secantik bidadari
Aku tak selembut sutera
Aku tak seindah mutiara
Tapi setiaku sekuat baja
Rasaku sedalam samudera
Tulus hatiku terimalah saja
Inilah cintaku yang tanpa perkara
Elok kan Kamu rasa bersahaja
Akan Ku hilangkan lara
Denganku akan ada bahagia saja
Oleh : Elok Dwi Gusvita Sari
:)
:)
Kenangan atau Genangan ohh Jakarta
Mataku sayu melihat ini
Hatiku pilu meraba ini
Kakiku layu menjejak ini
Kau tahu kenapa begini ?
Kau akankah mengerti ?
Aku melihat kota ini
Jakartaku bersedih hati
Jakartaku seakan tertancap belati
Hujan mengguyur tanpa jeda
Awan membujur siap menerpa
Seakan tempur yang tak reda
Tak kunjung mentari menyapa
Kotaku yang indah tempat kenangan
Kotaku yang ramah tempat nyanyian
Kini jadi punah karena genangan
Berdiri payah hilang kegagahan
Sudahkah kalian mengerti ?
Musibah ini datang silih berganti
Melodi ini terdengar perih di hati
Tak tega hati Aku berlari
Tak rasa lagi Aku bernyanyi
Kalimat ini, ukiran ini Ku sudahi
Cukup saja sampai di sini
Karena tangisku tak mampu Ku akhiri
By Elok Dwi Gusvita Sari
Tanda Prihatinku untuk JAKARTA
Pray For JAKARTA
Hatiku pilu meraba ini
Kakiku layu menjejak ini
Kau tahu kenapa begini ?
Kau akankah mengerti ?
Aku melihat kota ini
Jakartaku bersedih hati
Jakartaku seakan tertancap belati
Hujan mengguyur tanpa jeda
Awan membujur siap menerpa
Seakan tempur yang tak reda
Tak kunjung mentari menyapa
Kotaku yang indah tempat kenangan
Kotaku yang ramah tempat nyanyian
Kini jadi punah karena genangan
Berdiri payah hilang kegagahan
Sudahkah kalian mengerti ?
Musibah ini datang silih berganti
Melodi ini terdengar perih di hati
Tak tega hati Aku berlari
Tak rasa lagi Aku bernyanyi
Kalimat ini, ukiran ini Ku sudahi
Cukup saja sampai di sini
Karena tangisku tak mampu Ku akhiri
By Elok Dwi Gusvita Sari
Tanda Prihatinku untuk JAKARTA
Pray For JAKARTA
Jakarta Lagi
Jakarta lagi, Jakarta kembali
Kembali banjir mendatangi
Kembali banjir menjejaki
Mengalir air tidak ada henti
Berakhir air mengenangi
Mengukir syair penuh tragedi
Membuat hati tersayat mati
Membuat nyali penuh emosi
Kawanku bersabarlah
Sahabatku bertegarlah
Jakartaku tersenyumlah
Mungkin ini hanya musibah
Jadikanlah tetap tabah
Mungkin ini sebuah anugerah
Menjadikan suatu hikmah
Agar kita lebih baik berubah
Jakarta lagi..
Jakarta lagi..
Aku pun tak pernah mengerti..
Bencana selalu menghujani..
Kembali banjir mendatangi
Kembali banjir menjejaki
Mengalir air tidak ada henti
Berakhir air mengenangi
Mengukir syair penuh tragedi
Membuat hati tersayat mati
Membuat nyali penuh emosi
Kawanku bersabarlah
Sahabatku bertegarlah
Jakartaku tersenyumlah
Mungkin ini hanya musibah
Jadikanlah tetap tabah
Mungkin ini sebuah anugerah
Menjadikan suatu hikmah
Agar kita lebih baik berubah
Jakarta lagi..
Jakarta lagi..
Aku pun tak pernah mengerti..
Bencana selalu menghujani..
Bahagiakan Waktu
Hidup selalu penuh cinta
Hidup penuh dengan pemuja
Pemilik tampan dan cantik jelita
Ada yang datang tiba-tiba
Ada juga yang pergi begitu saja
Kita tak tau kapan mentari menyapa
Kita tak tau kapan berubah senja
Siapkah kita dengan apa yang nyata ?
Aku punya satu cerita
Mulai ku kisahkan dengan ceria
Walaupun ada setumpuk duka
Atau segumpal perih luka
Tetap akan Ku bawa bahagia
Meskipun Ku tutup lara
Mau Aku apakan juga
Akan tetap sama saja
Jika untuk bangkit itu susah
Akan segera Aku buat mudah
Jika untuk berdiri itu sulit
Akan cepat Ku sembuhkan sakit
Semua butuh keyakinan
Semua waktu yang menggantikan
Tak ada waktu untuk kesedihan
Waktuku berharga untuk kebahagiaan
Elok Dwi Gusvita Sari
Based On My True Story .... :)
Hidup penuh dengan pemuja
Pemilik tampan dan cantik jelita
Ada yang datang tiba-tiba
Ada juga yang pergi begitu saja
Kita tak tau kapan mentari menyapa
Kita tak tau kapan berubah senja
Siapkah kita dengan apa yang nyata ?
Aku punya satu cerita
Mulai ku kisahkan dengan ceria
Walaupun ada setumpuk duka
Atau segumpal perih luka
Tetap akan Ku bawa bahagia
Meskipun Ku tutup lara
Mau Aku apakan juga
Akan tetap sama saja
Jika untuk bangkit itu susah
Akan segera Aku buat mudah
Jika untuk berdiri itu sulit
Akan cepat Ku sembuhkan sakit
Semua butuh keyakinan
Semua waktu yang menggantikan
Tak ada waktu untuk kesedihan
Waktuku berharga untuk kebahagiaan
Elok Dwi Gusvita Sari
Based On My True Story .... :)
Jakarta Kita
Jakarta. . .
Ibukota Indonesia
Medan yang raksasa
Bagian dari negara
Merupakan suatu kecintaan kita
Ia gagah perkasa
Indah selalu senantiasa
Sebuah kota yang tak akan Ku lupa
Dalam Suka maupun duka
Ku dengar kabar yang marak
Tentang Jakarta tercinta
Ku lihat kabar itu terkuak
Ternyata benar Ia merana
Jakarta Kita..
Kota impian bagi tiap manusia
Lumpuh semua..
Termakan air samudra..
Ibukota pertiwi yang sejati
Kini dihadap bencana
Ibukota yang sakti
Hanya musibah yang ada
Ku angkat tangan rapuh ini
Berdoa dengan segenap hati
Tuhan, mohon Engkau Sudahi
Bencana di kota mimpi ini
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Based On my True Story
(Untuk Kota Tinggalku JAKARTA.....Inspirasi Karena kebanyakan nonton berita . Pray for JAKARTA )
Ibukota Indonesia
Medan yang raksasa
Bagian dari negara
Merupakan suatu kecintaan kita
Ia gagah perkasa
Indah selalu senantiasa
Sebuah kota yang tak akan Ku lupa
Dalam Suka maupun duka
Ku dengar kabar yang marak
Tentang Jakarta tercinta
Ku lihat kabar itu terkuak
Ternyata benar Ia merana
Jakarta Kita..
Kota impian bagi tiap manusia
Lumpuh semua..
Termakan air samudra..
Ibukota pertiwi yang sejati
Kini dihadap bencana
Ibukota yang sakti
Hanya musibah yang ada
Ku angkat tangan rapuh ini
Berdoa dengan segenap hati
Tuhan, mohon Engkau Sudahi
Bencana di kota mimpi ini
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Based On my True Story
(Untuk Kota Tinggalku JAKARTA.....Inspirasi Karena kebanyakan nonton berita . Pray for JAKARTA )
2013/01/19
Temukan yang Cantik
Ada seseorang yang rupawan
Menjadikan diriku sebagai kawan
Bukan lah seorang bangsawan
Dia pemuda dengan semangat perjuangan
Haru mendengar ceritanya
Sebuah cinta dikisahkan bahagia
Seru sekian kalimat diucapkannya
Dia telah temukan cinta di dalam dunia
Aku bertanya padanya
Siapakah wanita beruntung itu ?
Apa yang membuat kalian satu ?
Bagaimana bisa mengenal cantiknya ?
Lalu, Dia menjawab dengan asik
"Cantik itu bukan wajah menarik"
"Cantik bukan juga karir yang baik"
"Cantik bukan sebuah pesona nyentrik"
"Cantik bukan terlihat pada fisik"
"Kebaikan hati yang membuat cantik"
"Pesona doa yang membuatku melirik"
"Ketulusan hati membuatku terbidik"
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Based on My True Story
(Dedikasi untuk seorang rekan yang sedang mempersiapkan pernikahan.... Semoga Rumah Tangganya nanti selalu dalam kemuliaan)
Menjadikan diriku sebagai kawan
Bukan lah seorang bangsawan
Dia pemuda dengan semangat perjuangan
Haru mendengar ceritanya
Sebuah cinta dikisahkan bahagia
Seru sekian kalimat diucapkannya
Dia telah temukan cinta di dalam dunia
Aku bertanya padanya
Siapakah wanita beruntung itu ?
Apa yang membuat kalian satu ?
Bagaimana bisa mengenal cantiknya ?
Lalu, Dia menjawab dengan asik
"Cantik itu bukan wajah menarik"
"Cantik bukan juga karir yang baik"
"Cantik bukan sebuah pesona nyentrik"
"Cantik bukan terlihat pada fisik"
"Kebaikan hati yang membuat cantik"
"Pesona doa yang membuatku melirik"
"Ketulusan hati membuatku terbidik"
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Based on My True Story
(Dedikasi untuk seorang rekan yang sedang mempersiapkan pernikahan.... Semoga Rumah Tangganya nanti selalu dalam kemuliaan)
Mata Coklat
Berpapas dengannya buatku terbayang
Sesaat Aku tertunduk malu
Sekilas pandanganku tertantang
Tepat pada wajah semanis madu
Ku coba lihat lebih dalam
Tersadar ada gejolak tidak wajar
Ku perhatikan bola mata itu bersemayam
Eloknya mereka semakin terpapar
Bola matanya coklat terang
Melihat ke arahku bersamaan
Hati semakin berdegup kencang
Rasanya Aku jadi tak karuan
Pandangannya hangat dengan senyuman
Lengkap sudah disertai sapaan
Ku berikan tanda indah kenangan
Untuk sepasang matanya yang berdampingan
Original By. Elok Dwi Gusvita Sari
Based On My True Story...
(Ibuku pemilik Mata Coklat yang cantik juga, Terinspirasi dari IBU :) )
Sesaat Aku tertunduk malu
Sekilas pandanganku tertantang
Tepat pada wajah semanis madu
Ku coba lihat lebih dalam
Tersadar ada gejolak tidak wajar
Ku perhatikan bola mata itu bersemayam
Eloknya mereka semakin terpapar
Bola matanya coklat terang
Melihat ke arahku bersamaan
Hati semakin berdegup kencang
Rasanya Aku jadi tak karuan
Pandangannya hangat dengan senyuman
Lengkap sudah disertai sapaan
Ku berikan tanda indah kenangan
Untuk sepasang matanya yang berdampingan
Original By. Elok Dwi Gusvita Sari
Based On My True Story...
(Ibuku pemilik Mata Coklat yang cantik juga, Terinspirasi dari IBU :) )
Dia Sendiri
Dia orang yang keras dalam usaha
Sudah Dia rasa perih menyiksa
Telah Dia rasa jutaan gagal melanda
Masihkah Kalian belum percaya ?
Apa perlu Dia bawakan bekas luka ?
Jangan tanya lagi kenapa
Semua hanya soal rasa
Dia terbaik untuk dunianya
Tega sekali mereka mencela
Tak bisa mereka merasa hal sama
Tak mengerti mereka deritanya
Terlihat hanya lemah di mukanya
Tersorot cuma lelah di hatinya
Terlibat banyak tokoh cerita
Tapi tak ada yang setia baginya
Mereka ada ketika Dia gagah perkasa
Kini Dia cuma sendiri
Menyembuhkan luka hati
Memulihkan rangkaian jasmani
Tak ada lagi yang boleh menyakiti
Mulai saatnya Dia berdiri
Aku coba untuk menemani
Tapi tak sempurna hati ini
kembali lagi Ilahi yang mengerti
By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based On True Story)
Sahabatku yang sekarang sedang masa pemulihan. Kata-kata ini khusus ku dedikasikan untukmu. Haru mendengar cerita yang hampir sama.. :)
Sudah Dia rasa perih menyiksa
Telah Dia rasa jutaan gagal melanda
Masihkah Kalian belum percaya ?
Apa perlu Dia bawakan bekas luka ?
Jangan tanya lagi kenapa
Semua hanya soal rasa
Dia terbaik untuk dunianya
Tega sekali mereka mencela
Tak bisa mereka merasa hal sama
Tak mengerti mereka deritanya
Terlihat hanya lemah di mukanya
Tersorot cuma lelah di hatinya
Terlibat banyak tokoh cerita
Tapi tak ada yang setia baginya
Mereka ada ketika Dia gagah perkasa
Kini Dia cuma sendiri
Menyembuhkan luka hati
Memulihkan rangkaian jasmani
Tak ada lagi yang boleh menyakiti
Mulai saatnya Dia berdiri
Aku coba untuk menemani
Tapi tak sempurna hati ini
kembali lagi Ilahi yang mengerti
By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based On True Story)
Sahabatku yang sekarang sedang masa pemulihan. Kata-kata ini khusus ku dedikasikan untukmu. Haru mendengar cerita yang hampir sama.. :)
Munculkan Berani
Mentari berubah redup
Bernyanyi pun Aku tak sanggup
Seakan dunia tak lagi hidup
Aku berlari dengan gugup
Ketika hari menjadi gelap
Ku coba datangi cahaya gemerlap
Berdoa dengan penuh harap
Gagah berani maju menghadap
Apa yang harus Aku takutkan ?
Aku belajar bersama ketekunan
Aku dihajar untuk dapat kesabaran
Aku berkejaran dengan kekuatan
Mungkin Kau berusaha menekan
Aku tidak akan mudah tenggelam
Meskipun Kau mencoba menahan
Aku akan selalu siap melawan
Ini kehidupanku, anugerah Sang Penciptaku
Ini usahaku, doaku, mimpiku
Bukan milikmu, bukan aturanmu
Jadi, tak perlu Kau mengganggu
By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based On My True Story)
Selamat Pagi.. :)
Bernyanyi pun Aku tak sanggup
Seakan dunia tak lagi hidup
Aku berlari dengan gugup
Ketika hari menjadi gelap
Ku coba datangi cahaya gemerlap
Berdoa dengan penuh harap
Gagah berani maju menghadap
Apa yang harus Aku takutkan ?
Aku belajar bersama ketekunan
Aku dihajar untuk dapat kesabaran
Aku berkejaran dengan kekuatan
Mungkin Kau berusaha menekan
Aku tidak akan mudah tenggelam
Meskipun Kau mencoba menahan
Aku akan selalu siap melawan
Ini kehidupanku, anugerah Sang Penciptaku
Ini usahaku, doaku, mimpiku
Bukan milikmu, bukan aturanmu
Jadi, tak perlu Kau mengganggu
By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based On My True Story)
Selamat Pagi.. :)
Emosi Diri
Tidak semua lirik terdengar merdu
Tidak semua syair terdengar lugu
Terkadang butuh sebuah lagu
Mengundang melodi dan kata menyatu
Terbayang sebuah rindu
Menendang hati penuh pilu
Tak mau aku banyak merayu
karena sudah tidak lagi perlu
Kata ini rangkaian emosi
Kata ini kumpulan ekspresi
Ku katakan dengan penuh arti
Ku jabarkan dengan penuh sensasi
Aku tak butuh untuk kau hiasi
Dan tidak juga untuk Kau kagumi
Aku hanya ingin Kau hargai
Bagaimana bisa Kau begitu tak peduli ??
Original By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on My True Story)
Tidak semua syair terdengar lugu
Terkadang butuh sebuah lagu
Mengundang melodi dan kata menyatu
Terbayang sebuah rindu
Menendang hati penuh pilu
Tak mau aku banyak merayu
karena sudah tidak lagi perlu
Kata ini rangkaian emosi
Kata ini kumpulan ekspresi
Ku katakan dengan penuh arti
Ku jabarkan dengan penuh sensasi
Aku tak butuh untuk kau hiasi
Dan tidak juga untuk Kau kagumi
Aku hanya ingin Kau hargai
Bagaimana bisa Kau begitu tak peduli ??
Original By. Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on My True Story)
2013/01/18
Datang lah mereka
Beberapa Mereka datang
Datang untuk menantang
Mungkin aku punya pilihan
Tapi tak mampu Ku ungkapkan
Mungkin ada seseorang
Tapi tak bisa Aku tentukan
Hatiku tinggal serpihan
Masih berjuang Ku kumpulkan
Dan lagi mereka datang
Menawarkan cinta yang terang
Menjanjikan Aku ketenangan
Ingin membawaku ke satu hubungan
Bagiku itu masih samar dan petang
Bertanya entah sampai kapan
Aku akan lama bertahan
Menikmati indahnya kesendirian
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on my True Story)
Datang untuk menantang
Mungkin aku punya pilihan
Tapi tak mampu Ku ungkapkan
Mungkin ada seseorang
Tapi tak bisa Aku tentukan
Hatiku tinggal serpihan
Masih berjuang Ku kumpulkan
Dan lagi mereka datang
Menawarkan cinta yang terang
Menjanjikan Aku ketenangan
Ingin membawaku ke satu hubungan
Bagiku itu masih samar dan petang
Bertanya entah sampai kapan
Aku akan lama bertahan
Menikmati indahnya kesendirian
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on my True Story)
Dia yang Terindah
Sejak dahulu Aku berlari
Berjejak rindu untuk pujaan hati
Tak mungkin untuk Aku berhenti
Tidak juga Ku takut berdiri
Walaupun hanya sendiri
Meskipun tiada arti
Tetap akan Ku nanti
Seorang penjaga hati ini
Aku tahu Dia di sana
Aku yakin Dia setia
Akan Ku bawa dirinya
Menjelajah hidup bahagia
Dia yang Ku dapat dengan susah
Dia yang akan jadi terindah
Usahaku berjuang jerih payah
Doaku membuat tetap tabah
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Berjejak rindu untuk pujaan hati
Tak mungkin untuk Aku berhenti
Tidak juga Ku takut berdiri
Walaupun hanya sendiri
Meskipun tiada arti
Tetap akan Ku nanti
Seorang penjaga hati ini
Aku tahu Dia di sana
Aku yakin Dia setia
Akan Ku bawa dirinya
Menjelajah hidup bahagia
Dia yang Ku dapat dengan susah
Dia yang akan jadi terindah
Usahaku berjuang jerih payah
Doaku membuat tetap tabah
Original By Elok Dwi Gusvita Sari
Pernah Ada, Lalu Tiada
Pernah aku punya rasa
Untuk seorang yang berwibawa
Pernah aku punya cinta
Untuk seorang yang bijaksana
Indah awalnya, Ku rasa..
Setia hatinya, Ku kira..
Entah apa yang membuat Aku cinta
Entah kenapa Aku pun susah lupa
Bukan hati tak mau terbuka
karena lara yang buatku duka
Hanya satu Ku rasa
Tak mau lagi Ku percaya
Mungkin sudah jalannya
Tersakiti karena cinta
Tak ada lagi rasa yang bisa Ku bawa
Hanya ada luka yang masih tersisa
Enggan Aku berlari
Tak mampu aku menghindari
Terhapus cinta yang ku beri
Pada dia yang tak setia hati
Dia yang datang tanpa permisi
Dia yang pergi tanpa kembali
Tapi kini Aku coba berdiri
Kuatkan hati sendiri
Berpegang pada Sang Ilahi
Sepenuhnya Ku serahkan diri
Original by Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on my True Story)
Untuk seorang yang berwibawa
Pernah aku punya cinta
Untuk seorang yang bijaksana
Indah awalnya, Ku rasa..
Setia hatinya, Ku kira..
Entah apa yang membuat Aku cinta
Entah kenapa Aku pun susah lupa
Bukan hati tak mau terbuka
karena lara yang buatku duka
Hanya satu Ku rasa
Tak mau lagi Ku percaya
Mungkin sudah jalannya
Tersakiti karena cinta
Tak ada lagi rasa yang bisa Ku bawa
Hanya ada luka yang masih tersisa
Enggan Aku berlari
Tak mampu aku menghindari
Terhapus cinta yang ku beri
Pada dia yang tak setia hati
Dia yang datang tanpa permisi
Dia yang pergi tanpa kembali
Tapi kini Aku coba berdiri
Kuatkan hati sendiri
Berpegang pada Sang Ilahi
Sepenuhnya Ku serahkan diri
Original by Elok Dwi Gusvita Sari
(Based on my True Story)
Sendiri
Sayup angin deras hujan
Ku tutup kain menyeka badan
Tak ada nyanyian
Tidak pula ada kawan
Hanya lara yang melawan
Setia berada di kehidupan
Menemani di sepanjang jalan
Rasanya pergi pun enggan
Aku berharap cinta
Bukan untuk putus asa
Aku menghadap rasa
Bukan untuk dapatkan luka
Tapi apa?? apa....
Hanya sendiri di sini dan di sana
Tiada kasih yang setia
Tiada bersih cinta yang bisa ku bawa
Original by. Elok Dwi Gusvita Sari
(Puisi ini terinspirasi dari seorang sahabat hebat yang bercerita, seorang sahabatku dengan profesi Tentara. Seorang Prajurit pun punya sejuta rasa, keras kelihatannya, tapi lembut hatinya. Terima Kasih Sahabat... )
Ku tutup kain menyeka badan
Tak ada nyanyian
Tidak pula ada kawan
Hanya lara yang melawan
Setia berada di kehidupan
Menemani di sepanjang jalan
Rasanya pergi pun enggan
Aku berharap cinta
Bukan untuk putus asa
Aku menghadap rasa
Bukan untuk dapatkan luka
Tapi apa?? apa....
Hanya sendiri di sini dan di sana
Tiada kasih yang setia
Tiada bersih cinta yang bisa ku bawa
Original by. Elok Dwi Gusvita Sari
(Puisi ini terinspirasi dari seorang sahabat hebat yang bercerita, seorang sahabatku dengan profesi Tentara. Seorang Prajurit pun punya sejuta rasa, keras kelihatannya, tapi lembut hatinya. Terima Kasih Sahabat... )
Sandiwara Waktu
Mulai lagi terdengar melodi
Mungkinkah aku sabar menanti
Tidaklah sulit untuk aku mengerti
Karena ada kekuatan di hati
Engkau pergi mungkin untuk mencari
Engaku datang mungkin untuk kembali
Entah bagaimana akan ku hampiri
Ku tuliskan kata untuk Kau baca
Berharap hatimu akan terbuka
Ku kisahkan cerita untuk Kau bawa
Berdiam menunggu akankah kita bersama
Ku ucapkan cinta untuk Kau jaga
Bertanya mungkinkah Kau setia
Akhirnya, waktu menjawab semua
Ternyata, Kau pemeran sandiwara dunia
Original by. Elok Dwi Gusvita Sari
Mungkinkah aku sabar menanti
Tidaklah sulit untuk aku mengerti
Karena ada kekuatan di hati
Engkau pergi mungkin untuk mencari
Engaku datang mungkin untuk kembali
Entah bagaimana akan ku hampiri
Ku tuliskan kata untuk Kau baca
Berharap hatimu akan terbuka
Ku kisahkan cerita untuk Kau bawa
Berdiam menunggu akankah kita bersama
Ku ucapkan cinta untuk Kau jaga
Bertanya mungkinkah Kau setia
Akhirnya, waktu menjawab semua
Ternyata, Kau pemeran sandiwara dunia
Original by. Elok Dwi Gusvita Sari
Aku Rindu
Aku Rindu..
Angin itu syahdu
Tersamar aliran merdu, oh kelabu..
Ku pandang langit kekar sang pencipta
Ku sentuh cahaya terpancar mengelus dada
Hanya satu ku rasa, oh pilu..
Aku rindu, pada dirimu
Andai ada banyak waktu
untuk meraihmu
Andai ada segenggam canda
untuk mengenalmu
Andai ada sedikit tawa
untuk mengingatmu
Setelah terlepas dirimu
terucap kata "Andaian" saja
Harapku agar kau tahu
Betapa aku merindu
Usahaku agar kau mengerti
Sabarku agar kau bahagia
Jangan tanya kenapa
Jangan salahkan aku juga
Aku hanya manusia pemilik sejuta rasa
Original by Elok Dwi Gusvita Sari :)
Angin itu syahdu
Tersamar aliran merdu, oh kelabu..
Ku pandang langit kekar sang pencipta
Ku sentuh cahaya terpancar mengelus dada
Hanya satu ku rasa, oh pilu..
Aku rindu, pada dirimu
Andai ada banyak waktu
untuk meraihmu
Andai ada segenggam canda
untuk mengenalmu
Andai ada sedikit tawa
untuk mengingatmu
Setelah terlepas dirimu
terucap kata "Andaian" saja
Harapku agar kau tahu
Betapa aku merindu
Usahaku agar kau mengerti
Sabarku agar kau bahagia
Jangan tanya kenapa
Jangan salahkan aku juga
Aku hanya manusia pemilik sejuta rasa
Original by Elok Dwi Gusvita Sari :)
Langganan:
Postingan (Atom)