Mataku sayu melihat ini
Hatiku pilu meraba ini
Kakiku layu menjejak ini
Kau tahu kenapa begini ?
Kau akankah mengerti ?
Aku melihat kota ini
Jakartaku bersedih hati
Jakartaku seakan tertancap belati
Hujan mengguyur tanpa jeda
Awan membujur siap menerpa
Seakan tempur yang tak reda
Tak kunjung mentari menyapa
Kotaku yang indah tempat kenangan
Kotaku yang ramah tempat nyanyian
Kini jadi punah karena genangan
Berdiri payah hilang kegagahan
Sudahkah kalian mengerti ?
Musibah ini datang silih berganti
Melodi ini terdengar perih di hati
Tak tega hati Aku berlari
Tak rasa lagi Aku bernyanyi
Kalimat ini, ukiran ini Ku sudahi
Cukup saja sampai di sini
Karena tangisku tak mampu Ku akhiri
By Elok Dwi Gusvita Sari
Tanda Prihatinku untuk JAKARTA
Pray For JAKARTA
Hatiku pilu meraba ini
Kakiku layu menjejak ini
Kau tahu kenapa begini ?
Kau akankah mengerti ?
Aku melihat kota ini
Jakartaku bersedih hati
Jakartaku seakan tertancap belati
Hujan mengguyur tanpa jeda
Awan membujur siap menerpa
Seakan tempur yang tak reda
Tak kunjung mentari menyapa
Kotaku yang indah tempat kenangan
Kotaku yang ramah tempat nyanyian
Kini jadi punah karena genangan
Berdiri payah hilang kegagahan
Sudahkah kalian mengerti ?
Musibah ini datang silih berganti
Melodi ini terdengar perih di hati
Tak tega hati Aku berlari
Tak rasa lagi Aku bernyanyi
Kalimat ini, ukiran ini Ku sudahi
Cukup saja sampai di sini
Karena tangisku tak mampu Ku akhiri
By Elok Dwi Gusvita Sari
Tanda Prihatinku untuk JAKARTA
Pray For JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar